Indonesia memiliki hampir 62% laut dan perairan, oleh karena itu potensi Indonesia sangatlah besar dalam bidang perikanan. Dalam keanekaragaman sumberdaya ikan laut maupun tawar, usaha yang digunakan untuk melindungi kelestariannya melalui budidaya, Pusat Riset Perikanan. Budidaya ikan terdapat elemen penting untuk pertumbuhan dan produksi yaitu pakan dan proses pemberian pakan. Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh pengembangan akuakultur adalah manajemen dalam pemeliharaan dan survivabilitas.
Autonomous Fish feeder menjadi solosi untuk pemberian pakan otomatis pada kolam yang luas, karena disaat melakukan pemberian pakan secara manual membuat permberian pakan ikan yang tidak merata. Navigasi pada Autonomous fish feeder berguna untuk mempermudah segala perkerjaan para pembudidaya sehingga tidak perlu langsung mengawasi tambak. Cukup mengawasi pergerakan Autonomous fish feeder melalui dashboard. Sistem navigasi pada Autonomous fish feeder menggunakan GPS Neo-6M-V2.
Hasil pengujian pada navigasi Autonomous fish feeder memiliki tingkat akurasi keberhasilkan 95% dengan nilai rata-rata error pada GPS sebesar 4,21%.