Penelitian ini didasarkan pada perkembangan virus Covid-19 yang melanda seluruh negara. Covid-19 menjadi pandemi setelah WHO menetapkan virus ini sebagai Pandemi. Dengan adanya Covid-19 membuat ketidakstabilan dalam harga komoditas, terjadi pengetatan dipasar finansial, ekonomi dalam negeri terganggu, permintaan ekspor turun dan akhirnya mengganggu kestabilan neraca perdagangan. Penurunan kinerja pada reksa dana terlihat pada produk reksa dana saham. dan reksa dana pendapatan tetap mengalami kenaikan ketika Covid-19 masuk ke Indonesia.. IHSG yang menurun dan suku bunga acuan yang menurun mempengaruhi kinerja dari reksa dana saham dan reksa dana pendapatan tetap. Walaupun pada analisis data jumlah investor di Indonesia mengalami peningkatan. Dapat dikatakan bahwa investor tidak terlalu berminat berinvestasi di reksa dana saham dan lebih memilih untuk berinvestasi pada produk reksa dana pendapatan tetap.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja Reksa dana Saham dan Reksa dana Pendapatan Tetap sebelum dan saat pandemi Covid-19, pada periode tahun 2018-2020. Menggunakan metode pengukuran kinerja Reksa dana yaitu Sharpe, Treynor dan Jensen.. Tujuan dari penelitian untuk melihat kinerja dari produk reksa dana saham dan reksa dana pendapatan tetap pada tahun sebelum dan saat pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia. Untuk melihat apakah terdapat perbedaan dari kinerja reksa dana saham dan reksa dana pendapatan tetap pada masa sebelum dan saat pandemi Covid-19 di Indonesia.
Untuk mencapai tujuan dari penelitian, digunakan perhitungan kinerja dari return reksa dana saham dan reksa dana pendapatan tetap menggunakan metode Sharpe, Treynor dan Jensen. Lalu hasil dari perhitungan ketiga metode tersebut di uji menggunakan uji non-parametrik yaitu uji wilcoxon menggunakan Software SPPS (Statistical Package for the Social Sciences) untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan dari reksa dana saham dan reksa dana pendapatan tetap sebelum dan saat pandemi covid-19.
Didapatkan hasil dari sampel reksa dana saham konvensional sebanyak 54 dan reksa dana pendapatan tetap konvensional sebanyak 27. Hanya reksa dana saham konvensional dengan metode Jensen yang mendapatkan nilai optimal untuk sebelum dan saat pandemi Covid-19. Lalu hanya reksa dana saham konvensional dengan nilai hasil metode Jensen yang memiliki perbedaan kinerja dari sebelum dan saat pandemi Covid-19. Untuk reksa dana pendapatan konvensional tidak memiliki perbedaan kinerja dari sebelum dan saat pandemi Covid-19.
Penelitian ini menggunakan metode Sharpe, Treynor dan Jensen untuk mengetahui kinerja dari reksa dana saham konvensional dan reksa dana pendapatan tetap konvensional. Dan untuk melihat apakah terdapat perbedaan dari kedua kinerja reksa dana sebelum dan saat pandemi Covid-19. Untuk saran dari penulis untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan objek reksa dana syariah untuk melihat perbedaan dari kinerja reksa dana konvensional dan syariah pada sebelum dan saat pandemi Covid-19. Lalu dapat menggunakan metode lain seperti CAPM untuk mengukur kinerja dari reksa dana. Lalu bagi investor yang akan melakukan investasi pada masa pandemi Covid-19 untuk lebih berhati-hati dan melakukan riset yang mendalam untuk menentukan pengambilan keputusan dalam berinvestasi dan untuk manajer investasi lebih aktif dalam mengalokasikan dana kelolaan investor ke instrumen investasi yang lebih baik dan memiliki kinerja yang baik untuk membangun portofolio yang baik dalam dana kelolaan reksa dana.
Kata Kunci: Kinerja Reksa dana Saham, Kinerja Reksa dana Pendapatan Tetap, Sharpe, Treynor dan Jensen