Kasus stunting merupakan kasus kurang gizi kronis yang rentan menyerang anak-anak pada usia 1000 tahun masa hidupnya. Berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia(SSGBI) prevalansi kasus stunting di Indonesia mencapai 24,4% pada tahun 2021 sedangkan ambang batas yang dikeluarkan oleh WHO adalah 20%. Penurunan prevelansi stunting terus diupayakan dengan memberikan edukasi mengenai makanan bergizi seimbang di beberapa wilayah Indonesia melalui PUSKESMAS. Salah satunya adalah wilayah Tegal Angus sebuah desa di Kabupaten Tangerang yang merupakan fokus wilayah dalam upaya penurunan angka stunting. Akan tetapi belum ditemui media edukasi yang ditujukan untuk anak-anak di wilayah tersebut, padahal edukasi untuk anak tidak kalah penting perannya dalam upaya ini. Melalui metode penelitian observasi, studi pustaka, dan wawancara kemudian dianalisis dengan menggunakan matriks perbandingan untuk menarik kesimpulan, diketahui sebuah buku pop up dapat dijadikan media yang efektif untuk menanamkan edukasi, buku yang menyenangkan untuk anak dan dapat dibaca oleh orang tua sehingga tertanam wawasan baru kepada anak dan orang tua. Kemudian minat anak yang rendah terhadap sayuran sangat tinggi di wilayah tersebut. Berdasarkan data yang telah di peroleh maka dapat diambil kesimpulan mengenai penelitian ini yang bertujuan untuk membuat sebuah perancangan buku pop up mengenai makanan bergizi seimbang anak-anak usia 2-5 tahun sebagai media edukasi dengan materi sayuran untuk menekan prevalansi stunting di Tegal Angus.