Setiap negara memiliki nilai dan perhitungannya masing-masing terkait dengan kemajuan ekonominya. Salah satu indikator atau cara untuk menghitung ekonomi dari suatu negara adalah dengan menggunakan data pada nilai yang ada di Produk Domestik Bruto (PDB), PDB merupakan nilai pasar dari seluruh barang serta jasa yang dihasilkan oleh sebuah negara pada suatu periode atau waktu tertentu dan PDB juga dianggap sebagai indikator untuk mengetahui bagaimana kondisi ekonomi dari suatu negara. Perhitungan nilai produk domestik bruto dapat dilakukan dengan menggunakan rumus PDB = C+I+G+(X-M), namun nilai PDB yang ada pada penelitian ini diambil langsung dari salah satu cabang BPS yang ada di Provinsi Jawa Barat.
Pada penelitian ini berfokus pada salah satu kementrian yang ada di Indonesia yaitu kementrian pariwisata dan ekonomi kreatif dan pada penelitian ini hanya berfokus pada ekonomi kreatif saja. Ekonomi kreatif tersebut memiliki total subsektor sebanyak 17 subsektor diantaranya adalah kuliner, fashion, kriya, aplikasi, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, FAV (Film, Animasi dan Vidio), fotografi, musik, penerbitan, pengembangan permainan, periklanan, seni rupa, TR (Televisi dan Radio), desain produk, dan seni pertunjukan. Akan tetapi, terdapat tiga subsektor yang paling berpengaruh diataranya adalah kuliner, fashion dan juga kriya. Pada penelitian ini, penulis hanya memfokuskan pada salah satu subsektor yang berpengaruh dari total tiga subsektor yaitu fashion. Sebagai mana yang telah diketahui bahwa fashion memiliki banyak sekali jenis busana yang diminati, berdasarkan penelitian terdapat lima jenis fashion yang diminati yaitu edgy style, casual style, chic style, muslim style dan vintage style. Pada penelitian ini hanya difokuskan dan dibatasi oleh dua jenis busana saja yaitu casual style dan muslim style.
Berdasarkan hal tersebut penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara nilai PDB casual style dan PDB ekonomi kreatif, kemudian mengetahui apakah terdapat pengaruh antara nilai PDB muslim style dan PDB ekonomi kreatif, serta untuk mengetahui pengaruh antara nilai pada PDB casual style dan PDB muslim style terhadap nilai pada PDB ekonomi kreatif. Penilitian ini menggunakan data BPS Provinsi Jawa Barat mengenai nilai PDB pada variabel X1 sebagai casual style, X2 sebagai muslim style dan Y sebagai ekonomi kreatif yang dimulai dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2020.
Pada penelitian ini menggunakan alpha 0,05 atau 5% dan hasil pada penelitian ini menunjukan bahwa nilai PDB casual style memiliki pengaruh terhadap nilai PDB ekonomi kreatif dengan nilai signifikansi sebesar 0.043, kemudan nilai PDB muslim style memiliki pengaruh terhadap PDB ekonomi kreatif dengan nilai signifikansi sebesar 0.007 dan yang terakhir nilai pada PDB casual style dan PDB muslim style memiliki pengaruh terhadap PDB ekonomi kreatif dengan signifikansi 0.024 serta 0.04 dan berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa dari tiga hipotesis penelitian maka semua hipotesis diterima.