Perusahaan eksportir produk perikanan B2B secara bulk order (Trader) cenderung
masih melaksanakan proses transaksi menggunakan media komunikasi e-mail
atau aplikasi pesan gratis yang lambat, repetitif, dan terpisah dari website selaku
media penghubung utama Trader dengan publik. Hal tersebut tetap dilakukan
karena integrasi proses transaksi dengan website terhambat oleh kompleksitas dan
beragam detail pesanan dari suatu produk perikanan. Penggabungan konsep
proses transaksi milik e-commerce populer dengan proses transaksi Trader akan
dirancang menggunakan metodologi Feature Driven Development. Didapat
bahwa pertukaran informasi untuk tiap perubahan di transaksi telah dapat
berfungsi dan digunakan sesuai kebutuhan. Detail transaksi juga telah dapat
dipilah dan menampilkan informasi yang sesuai, tetapi cara penentuan detail
transaksi masih belum memiliki kompleksitas yang sesuai dan memerlukan
identifikasi kebutuhan tambahan.
Kata kunci: cold chain, B2B, e-commerce, FDD