Saat ini melakukan foto pre-wedding oleh setiap calon pasangan pengantin, telah menjadi salah satu kebutuhan pernikahan yang harus dipersiapkan. Meskipun foto pre-wedding bukan suatu kewajiban dalam melangsungkan sebuah pernikahan, namun banyak yang beranggapan bahwa foto pre-wedding sama pentingnya dengan persiapan menggelar resepsi pernikahan. Salah satu tema foto pre-wedding yang paling banyak diminati adalah tema tradisional modern. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan teknik pengumpulan data yaitu studi literatur, observasi, wawancara, dan eksplorasi. Berdasarkan hasil observasi penulis melalui media sosial pada agensi foto besar seperti, Polar Photography, NSNMT, serta stylish pre-wedding yaitu Rumi Siddharta, menunjukkan bahwa dari sekian banyak pilihan tema pada pre-wedding tema terkuat dan selalu digunakan adalah tema pre-wedding tradisional modern. Budaya Sunda merupakan salah satu tema tradisional modern yang banyak dijadikan sebagai tema pre-wedding. Penulis melihat adanya peluang motif batik Priangan untuk dijadikan inspirasi dalam berkarya, karena sifatnya yang lebih bebas, dan tidak terikat ’pakem’ tertentu. Dari banyaknya motif batik Priangan penulis mengambil inspirasi dari motif batik Garutan karena memiliki karakter motif yang lebih modern. Salah satunya adalah motif Garutan Cupat Manggu untuk dijadikan inspirasi dalam membuat motif karena memiliki filosofi baik untuk pasangan baru. Output dari penelitian ini adalah membuat motif komposisi baru yang terinspirasi dari motif Garutan Cupat Manggu menggunakan teknik digital printing yang kemudian diaplikasikan pada busana pre-wedding wanita (ready to wear).
Kata Kunci : Motif, Batik Garutan, Cupat Manggu, Pre-Wedding