Reclays Makassar merupakan salah satu uaha kecil, mikro dan menengah (UMKM) cabang dari Reclays Bandung yang terletak di kota Makassar dengan bisnis yang bergerak di bidang fashion, berdiri sejak tahun 2015 dan didirikan oleh Aris Purnama. Reclays Makassar menjual produknya secara online dan offline. Namun, penjualan produk Reclays Makassar pada bulan Januari hingga Oktober 2021 mengalami fluktuasi dengan rata-rata penurunan sebesar -41%. Reclays Makassar telah menerapkan 6 dari 8 bauran komunikasi pemasaran namun belum optimal, hal ini ditandai dengan keterbatasan penggunaan program bauran komunikasi yang digunakan oleh Reclays Makassar. Tugas Akhir ini dilakukan dengan menggunakan metode benchmarking dalam mengidentifikasi gap bauran komunikasi pemasaran dan tools Analytical Hierarchy Process (AHP) sebagai alat bantu dalam menemukan praktik terbaik yang menjadi acuan dari objek dalam mengimplementasikan metode benchmarking. Adapun kriteria yang digunakan dalam bauran komunikasi pemasaran dari Reclays Makassar yaitu advertising, sales promotion, event and experience, online and social media marketing, mobile marketing dan personal selling. Hasil dari Tugas Akhir ini adalah rekomendasi perbaikan perancangan komunikasi pemasaran Reclays Makassar antara lain Reclays Makassar meningkatkan bounce rate minimal 45%, conversion rate sebesar 1,55%, SEO menjadi 71%, engagement rate Instagram sebesar 2% dan unggahan sebanyak 5-6 konten, membuat akun Facebook dengan harapan engagement rate sebesar 0,35% dan unggahan sebanya 18 konten, menambahkan informasi penjualan seperti Whatsapp dan alamat, menambahkan dua jenis POP display,menyalurkan produk ke outlet lain menggunakan jasa influencer sebagai media promosi, ikut serta dalam pameran, penambahan waktu operasional kerja customer service dan meningkatkan jumlah jangkauan broadcasting.
Kata kunci: Reclays Makassar, Bauran Komunikasi Pemasaran, Benchmarking, Analytical Hierarchy Process(AHP)