ABSTRAK Fenomena quarter-life crisis terjadi pada individu yang memasuki usia dewasa awal, yakni 18-25 tahun hingga lebih. Perasaan cemas akan masa depan akan karir, hingga pasangan. Pandemi Covid-19 yang muncul sejak awal tahun 2020 ke Indonesia berdampak terhadap sulitnya lapangan pekerjaan yang memicu quarter-life crisis di kalangan fresh graduate yang siap memasuki dunia kerja dengan berbagai ekspetasi yang dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana prinsip persepsi berdasarkan pengalaman dan bersifat selektif yang dialami oleh fresh graduate Telkom University dalam menghadapi tantangan quarter-life crisis di masa pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, dan paradigma interpretif. Karena penelitian ini ingin memahami perilaku dan persepsi subjek terhadap objek yang dipersepsi, yakni fase quarter-life crisis yang dihadapi. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisa data fenomenologis oleh Colaizzi, dengan informan utama sebanyak 3 orang fresh graduate Telkom University, fakultas yang berbeda dan seorang informan kunci dengan latar belakang psikologi. Hasil penelitian ini yaitu adanya faktor internal yang mempengaruhi pembentukan persepsi yang bersifat selektif, seperti status gender, motivasi, dan emosi. Sedangkan faktor eksternal dapat berupa apa yang sering dilihat atau didengar oleh subjek. Kemudian juga persepsi dapat terbentuk berdasarkan pengalaman yang pernah dialami oleh subjek di masa lalu. Kata kunci: Quarter-life crisis, Persepsi fresh graduate, Persepsi berdasarkan pengalaman, Persepsi bersifat selektif, Pandemi Covid-19