Indonesia memiliki beragam jenis sumber daya yang mampu dijadikan sebagai ladang bisnis berkembang. Salah satu unsur sumber daya yang berkembang ialah industri minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO). Dalam perkembangannya, didapati bahwa produksi kelapa sawit menjadi salah satu produksi yang tumbuh signifikan tiap tahunnya berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2021. Sehingga berdasarkan data tersebut dapat dikatakan bahwa produksi kelapa sawit di Indonesia merupakan proyek bisnis yang potensial serta menjanjikan sehingga perlu perhatian khusus dalam penanganan pemeliharaan mesin produksi, sarana prasarana produksi dari seluruh fasilitas untuk mendukung produksi kelapa sawit. Salah satu perusahaan yang memanfaatkan kelebihan dalam perkebunan sawit sejak tahun 1992 adalah PT. XYZ yang sudah sepenuhnya mengimplementasikan ERP di seluruh bagian operasionalnya. Nyatanya di dalam proses produksi yang dilakukan oleh PT. XYZ terdapat kendala yaitu inkonsistensi data pelaporan dalam proses pemeliharaan mesin yang dilakukan, sehingga mesin mengalami breakdown setidaknya satu kali dan masih terdapat beberapa proses perbaikan yang masih melalui tahap manual. Solusi yang diambil penulis adalah melakukan konfigurasi pada bagian corrective maintenance untuk peningkatan performa ERP terutama pada modul plant maintenance. Hasil akhir dari penelitian ini berupa konfigurasi pada proses corrective maintenance dengan menambahkan proses work completion yang berhasil dilakukan pengujian disesuaikan dengan perusahaan.