Adanya disrupsi teknologi terbaru, perubahan perilaku pemangku kepentingan menuju digital, dan pandemi COVID-19 telah memaksa berbagai organisasi incumbent untuk akselerasi transformasi digital (TD). Tetapi kenyataannya masih banyak investasi TD yang gagal memenuhi ekspektasi karena kurangnya praktik tata kelola TI (TKTI) yang baik. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan kontribusi TKTI dalam merealisasikan manfaat investasi TI. Namun praktik mekanisme TKTI tradisional ini diduga belum tentu efektif pada era digital. Masih sedikit penelitian mengenai pengaruh TKTI terhadap TD, dan belum ada yang mendalami pengaruh TD terhadap Kinerja Organisasi (KO). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji model pengaruh TKTI hibrida yaitu agile/adaptif maupun tradisional terhadap TD serta pengaruh TD terhadap KO melalui perspektif balanced scorecard (BSC). Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan penyebaran kuesioner online berskala likert kepada 11 peranan penting terkait TD dan berhasil mendapatkan 54 responden. Lalu, data dianalisis dengan pendekatan Structural Equation Modeling (SEM) berbantuan SmartPLS 3.0. Model formatif tersebut telah melalui pengujian outer dan inner model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua mekanisme TKTI hibrida, baik agile/adaptive maupun traditional, memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap TD Bank A. Begitu pun TD juga memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap KO Bank A. Penelitian ini berkontribusi sebagai referensi penelitian sejenis lebih lanjut serta dapat menjadi referensi implementasi mekanisme TKTI struktur, proses, maupun relasional untuk mengawal kesuksesan perjalanan TD menuju pencapaian KO di organisasi secara umum, khususnya di industri perbankan.