Peningkatan layanan aktivitas makanan menyebabkan limbah makanan di Indonesia menjadi bertambah. Maraknya tren staycation membuat hotel-hotel di Indonesia khususnya bintang 4 dan 5 harus menyediakan pelayanan yang maksimal bagi tamu nya. Industri perhotelan berkontribusi 15% dalam menghasilkan limbah makanan. Terdapat indikasi bahwa perilaku, pengetahuan, sikap masyarakat Indonesia yang menyebabkan limbah makanan bertambah.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perilaku, kognisi, dan sikap terhadap kesediaan membayar dalam pengolahan limbah sisa makanan hotel. Purposive sampling digunakan dengan sampel masyarakat Indonesia yang pernah menginap dan menggunakan layanan restoran hotel bintang 4 dan 5 selama kurang dari 2 tahun terakhir. Hasil sampel menggunakan rumus slovin didapatkan sebanyak 400 responden, yang pengumpulan datanya menggunakan kuesioner yang disebar melalui media online, dan QR code secara offline. Dan data tersebut akan diolah menggunakan IBM SPSS 26.
Hasil penelitian ini menunjukkan perilaku dan kognisi berpengaruh positif secara signifikan terhadap kesediaan membayar, sikap berpengaruh negatif secara signifikan. Pengaruh negatif tersebut dikarenakan masyarakat masih sering menyisakan makanannya, dan pura-pura tidak tau jika melihat orang lain menyisakan makanannya. Dengan pengaruh demikian, masyarakat Indonesia bersedia membayar pengolahan limbah sisa makanan yang dilakukan hotel. Maka, manajamen perhotelan dapat mengkaji informasi ini agar menerapkan kebijakan Food Waste Management yang efisien dan efektif kedepannya.