Melihat maraknya isu toxic relationship di kalangan wanita Indonesia membuat para sineas di Indonesia tertarik untuk membuat karya yang mengangkat isu toxic relationship. Film “layangan putus” menarik banyak perhatian masyarakat, terlihat dari banyaknya penonton dan atensi yang diperlihatkan masyarakat dalam Instagram official filmlayangan putus. Penelitian ini bertujuan untuk memposisikan khalayak dan mendeskripsikan pesan isu toxic relationship dengan menggunakan analisis teori resepsi milik Stuart Hall. Informan penelitian ialah wanita dengan kategori tertentu dan latar belakang yang berbeda. Penelitian ini menggunnakan paradigma konstruktivitis dengan metode penelitian kualitatif deskriptif denngan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara-mendalam. Hasil penelitiann menunjukan keempat informan berada didalam posisi The Dominant Hegemonic-Code Position, meskipun adanya perbedaan jawaban dalam beberapa pertanyaan per scene yang berbeda, hal itu dipengaruhi karena adanya perbedaan latar belakang masing masing informan, perbedaan itu merupakan latar belakang pendidikan, ekonomi, dan yang pernah mengalami perilaku toxic relationship