Jamu merupakan salah satu daya tarik Indonesia secara khususnya Yogyakarta yang menjadi salah satu kota pilihan untuk wisata kesehatan, ditetapkan oleh Kemenparekraf sejak 2021. Dari hal yang telah disebutkan, pelestarian jamu harus selalu dilakukan. Namun, perkembangan zaman membuat konsumsi jamu khususnya pada masyarakat dewasa muda semakin menurun. Hal ini dikarenakan kurangnya daya tarik dan informasi, serta tingginya stigma mengenai jamu, sehingga masyarakat khususnya dewasa muda merasa jamu adalah minuman “orang-tua”. Berdasarkan fenomena tersebut, dirumuskan masalah: Bagaimana merancang media informasi yang menarik dan tepat mengenai jamu tradisional khususnya di daerah Yogyakarta? Upaya pelestarian jamu dapat dilakukan dalam berbagai cara. Salah satunya adalah dengan memberikan edukasi mengenai jamu yang ada di Yogyakarta menggunakan media informasi yang menarik, efektif dan menyenangkan. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode analisis perbandingan media sejenis dan analisis SWOT dengan berlandaskan teori pendukung dan data visual observasi serta wawancara terhadap pelaku UMKM jamu di Yogyakarta sehingga muncul hasil yang dapat mendukung upaya pelestarian jamu tradisional Yogyakarta. Penyampaian informasi mengenai jenis jamu yang ada serta bahan yang digunakan melalui media informasi diharapkan memberi efek positif dalam pelestarian jamu sehingga khayalak dewasa muda memiliki gambaran mengenai jamu dan mengonsumsinya sehari-hari.
Kata kunci: jamu, Yogyakarta, media informasi, zine