Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh digital divide terhadap penggunaan mobile banking di Kota Bontang. Oleh karena itu untuk mengkaji terkait digital divide secara komprehensif terdapat empat tahapan dalam adopsi teknologi digital (mobile banking) yaitu motivation, physical & material access, mobile banking skill dan usage. Keempat tahapan tersebut akan menjadi variabel konstruk yang diperkuat atau diperlemah oleh variabel moderator berupa gender, age, education dan location.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis SEM-PLS untuk memprediksi teori adopsi teknologi digital dalam upaya mengetahui apakah terdapat digital divide dalam adopsi penggunaan mobile banking di Kota Bontang. Kemudian pada penelitian menggunakan software WarpPLS 7.0 untuk proses pengolahan data.
Hasil penelitian yang dilakukan kepada 353 responden menjelaskan bahwa empat tahapan dalam adopsi teknologi digital (mobile banking) mulai dari motivation, physical & material access, mobile banking skill dan usage semuanya berpengaruh secara positif dan signifikan. Artinya tidak ada digital divide yang terjadi dalam proses adopsi teknologi digital (mobile banking) di Kota Bontang. Namun terdapat perbedaaan cara adopsi masyarakat Kota Bontang dari sisi variabel moderator yang mencakup jenis kelamin, usia dan Pendidikan terhadap variabel konstruk yang diteliti.
Saat ini teori mengenai digital divide masih merupakan suatu teori baru yang belum banyak diimplementasikan. sehingga pada penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis SEM-PLS yang sifatnya hanya mengembangkan dan memprediksi teori yang sudah ada. Dengan berkembangnya teknologi digital yang bersifat dinamis, penelitian yang akan datang diharapkan dapat menggunakan CBSEM untuk membuktikan dan mengonfirmasi teori bukan hanya bersifat memprediksi sehingga memiliki keakuratan yang lebih baik secara ilmiah.
Kata Kunci: Digital Divide, Mobile Banking, SEM-PLS