Bisnis kuliner menyumbang 40% UMKM Indonesia pada puncak pandemi COVID-19, menjadikannya salah satu industri yang paling terdampak. Transformasi model bisnis menjadi cloud kitchen atau virtual kitchen merupakan salah satu metode inovasi yang dapat menguntungkan situasi pasca pandemi. Model bisnis ini dianggap menawarkan strategi value co-creation. Penulis mencatat bahwa Sagala, salah satu virtual kitchen, memiliki masa depan yang kuat dan hambatan masuk yang rendah. Untuk menganalisis dan menilai value co-creation Sagala, penelitian ini akan menggunakan pendekatan DART. Wawancara dengan individu dari kategori staf, ojek online, dan pelanggan dilakukan sebagai bagian dari studi eksplorasi ini. Selain itu, hasil menunjukkan bahwa inisiatif value co-creation Sagala berhasil, tetapi dialog, terutama dengan ojek online, masih harus ditingkatkan. Oleh karena itu, disarankan untuk membuat kerangka kerja untuk menerima keluhan dan saran baik dari pelanggan maupun ojek online. Disarankan untuk membuat mekanisme value co-creation untuk perusahaan cloud kitchen sebagai penelitian lebih lanjut.