Tahu merupakan makanan yang banyak digemari masyarakat Indonesia dan dapat diolah menjadi makanan atau jajanan. Seiring dengan tingginya permintaan tahu, dibutuhkan proses produksi yang dapat mengimbangi permintaan pasar. Oleh sebab itu, objek yang ditelitu merupakan pabrik UMKM tahu yang masih menggunakan metode tradisional. Proses produksinya sudah menggunakan mesin untuk bagian penggilingan kacang kedelai. Namun proses penyaringan masih menggunakan alat bantu sederhana yang bekerja secara manual dengan bantuan operator. Postur tubuh operator saat bekerja termasuk kedalam tingkat kategori 5 dari nilai REBA, hal tersebut menunjukkan perlunya perubahan agar tingkat risiko musculoskeletal disorders (MSDs) dan kecelakaan kerja akibat kelelahan dapat diminimalisasi. Alat bantu penyaringan tahu usulan dibuat dengan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD). Penelitian ini menghasilkan penyaringan tahu dengan penyaringan otomatis yang dapat mengeluarkan sari tahu dan ampas tahu dengan sendirinya, dengan demikian alat bantu tersebut dapat mengurangi beban kerja operator dan membantu mereka dalam memperoleh postur yang lebih baik. REBA dari kondisi semula dinilai dari sisi pekerja, dan REBA usulan juga menggunakan sisi kiri pekerja yang menunjukan hasil peningkatan nilai REBA yang membaik yakni sebesar 63%. Nilai tersebut menunjukkan kemungkinan pekerja terkena MSDs semakin kecil.
Kata kunci : Peancangan Alat Penyaringan Tahu, Quality Function Deployment, REBA, Musculoskeletal Disorder