Bengkel memiliki sumber daya layanan servis yang terbatas. Sumber daya layanan servis yang dimaksud adalah staff yaitu montir/teknisi dan kepala regu, peralatan servis yang sering digunakan bergantian dan terbatas yaitu jenis car workshop equipment & special service tools, dan sumber daya penggunaan pit. Jika banyak pengunjung yang datang ke bengkel dan ingin melakukan servis atau perbaikan kendaraan pasti akan terjadi lonjakan antrian jika melebihi kapasitas bengkel. Untuk itu, seluruh sumber daya harus digunakan dan ada entitas yang dapat mengelola sumber daya bengkel. Pengelolaan meliputi pengaturan penggunaan alat servis, penjadwalan penggunaan pitstop, pemilihan kendaraan untuk diservis oleh teknisi dan kepala regu, dan inventarisasi harga suku cadang dan harga servis kendaraan. Sehingga pada penelitian ini mengembangkan aplikasi yang dapat mengelola penggunaan sumber daya layanan servis yang ada di bengkel. Aplikasi ini berbasis web dan pengembangan aplikasi dilakukan menggunakan metode design thinking yang memiliki 5 tahapan yaitu empathize, define, ideate, prototype, dan testing. Metode ini berfokus mencari solusi, menggali dan membangun ide. Setelah pengembangan aplikasi dilakukan pengujian UAT dapat disimpulkan bahwa pertanyaan dengan kategori desain, efisiensi, dan fungsi mendapatkan nilai persentase sebesar 86,67% dan aplikasi mendapat kriteria sangat baik.