Film pendek ialah film yang tidak sepanjang dengan film utamanya, namun film pendek dapat memuat kompleksitas film menjadi padat serta singkat dan jelas. Hal ini dapat mengetahui bagaimana sebuah film pendek menampilkan potret realitas biasanya dalam bentuk simbolik dan di dalamnya sarat akan makna berkaitan teori semiotika Roland Barthes berupa denotasi, konotasi dan mitos. Salah satu film pendek ialah Kepater (2022). Film pendek “Kepater” merupakan film edukatif juga entertainment dibuat oleh Ravanca Film lalu berkerja sama dengan Kominfo GunungKidul dan disutradara Ludy Oji Prastama ini bercerita tentang Trimbil (laki-laki, 42) dan Sokle (laki-laki, 25) yang bertugas mengantarkan obat ke sebuah puskesmas di salah satu desa di Gunungkidul. Dalam perjalanan, mereka dihadapkan pada situasi bahwa mobil boks mereka terperosok kubangan lumpur di sebuah jalan rusak. Tujuan film ini menampilkan bagaimana Diskominfo menginformasikan kepada masyarakat tentang SP4N-LAPOR dan masyarakat untuk terus update tentang teknologi. Dua tokoh pada film tersebut sebagai metafora penggunaan teknologi pada masyarakat, pak Trimbil yang masih gaptek sedangkan Sokle sudah bisa menggunakan teknologi. penulisan ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan hasil dalam penelitian ini ialah mendeskripsikan makna dan pesan yang ingin disampaikan pada film tersebut melalui analisis semiotika Roland Barthes berupa denotasi, konotasi dan mitos, menganalisis visual yang ada pada film tersebut melalui scene narasi edukasi dan entertaiment. peneliti membagi adegan pada Film pendek “Kepater” menjadi empat scene sebagai unit analisis, 3 scene ini memaparkan narasi edukasi dan juga 1 scene entertaiment. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan lebih berkembang baik dari objek,subjek, teknik analisisnya. Objeknya lebih mendalam terkait makna dan pesan yang ingin disampaikan oleh film tersebut.
Kata Kunci : Film pendek, diskominfo, teknologi, edukasi masyarakat, semiotika.