ABSTRAK
Bali merupakan pulau yang terkenal akan adat serta berbagai tradisi unik yang ada di dalamnya. Namun, tidak banyak yang mengetahui bahwa Bali memiliki budaya asli dan kuno yang masih dijalankan hingga saat ini. Di Pulau Bali terdapat sebuah desa unik yang memiliki kebudayaan yang berbeda dengan masyarakat Bali pada umumnya. Desa tersebut adalah Desa Tenganan Pegringsingan. Di tengah kemajuan teknologi dan akulturasi budaya yang terjadi pada mayoritas masyarakat Bali, desa ini tetap mempertahankan budaya Bali asli sejak zaman pra-Hindu yang disebut sebagai Bali Aga. Desa ini memiliki tradisi, aturan adat, kalender, serta penentuan hari raya tersendiri yang berbeda dengan masyarakat Bali kebanyakan. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pola komunikasi yang terjadi pada masyarakat adat Desa Tenganan Pegringsingan dan menjelaskan bagaimana komunikasi dan budaya di dalamnya dapat terjalin sehingga adat dan budaya yang sudah ada sejak zaman dulu bisa dipertahankan hingga saat ini. Penelitian ini adalah penelitian etnografi komunikasi dengan berdasarkan pada teori aktivitas komunikasi dan pola komunikasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi etnografi komunikasi yang menggunakan paradigma konstruktivisme (interpretative). Penelitian ini memperoleh data dengan cara studi pustaka, wawancara mendalam, serta observasi lapangan. Hasil penelitian ini dapat menjelaskan situasi komunikasi, peristiwa komunikasi, dan tindak komunikasi yang terjadi pada masyarakat Bali Aga Desa Tenganan Pegringsingan Bali khususnya pada pelaksanaan forum adat. Ketiga unsur hasil penelitian tersebut merupakan kunci dalam mendeskripsikan penelitian yang membahas bagaimana pola komunikasi masyarakat adat Desa Bali Kuno (Bali Aga) Tenganan Pegringsingan Bali.
Kata Kunci: Komunikasi, Studi Etnografi Komunikasi, Bali Aga