Pulau Lombok merupakan salah satu pulau yang disiapkan pemerintah Indonesia untuk menjadi objek wisata utama setelah Pulau Bali. Ditambah dengan adanya destinasi baru di Mandalika, di mana memiliki sirkuit kelas internasional yang digunakan untuk event akbar balap internasional MotoGP dan WSBK. Sehingga Pulau Lombok akan menjadi salah primadona pariwisata di Pulau Indonesia. Namun yang menjadi dasar penelitian ini adalah, tentang anomali pengguna layanan jaringan bergerak selular (mobile netowrk) di Pulau Lombok. Ditemukan bahwasannya jumlah penggunanya berdasarkan data BPS untuk Pulau Lombok masih di angka rata-rata 63% dari populasi total penduduk Pulau Lombok. Ini menjadi fenomena unik, karena rata-rata pengguna jauh di bawah Pulau Bali yang sudah mencapai 94%, bahkan rata-rata nasional yang sudah di angka 91%. Di penelitian ini terdapat variabel harga, kualitas jaringan, kualitas layanan, dan citra perusahaan sebagai variabel independen yang menjadi pengukur bagi pertumbuhan penduduk sebagai variabel dependen di Pulau Lombok. Tujuan dari penelitian ini mengetahui bagaimana kondisi semua variabel di Pulau Lombok, sekaligus mengetahui hubungan antar variabel independen dan dependen dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan sampel 100 responden pengguna dan 100 representatif operator, disesuaikan dengan jumlah karyawan di level unit di operator layanan jaringan bergerak selular di Pulau Lombok. Kemudian dari 100 responden, dibagi proporsional sesuai dengan market share operator di Pulau Lombok. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan tiap variabel independen terhadap pertumbuhan pengguna.