Abstrak: Rasa cemas yang tentu dialami semua orang adalah hal yang wajar terjadi, setiap manusia pasti memiliki kecemasan sebagai bentuk psikologis, namun jika kecemasan yang terjadi secara terus menerus merupakan suatu penyakit mental yang disebut sebagai gangguan kecemasan atau anxiety disorder. Generasi muda dikalangan usia 18 – 25 yaitu mahasiswa menjadi umur yang umumnya memiliki gangguan kecemasan karena peralihan fase yang cenderung masih labil, yaitu remaja akhir hingga dewasa awal. Berdasarkan data dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) tahun 2020 - 2022, setidaknya ada 14.988 orang mengalami masalah psikologis, termasuk gangguan kecemasan. Selanjutnya penulis mencari data melalui kuesioner yang disebarkan diberbagai perguruan tinggi di kota Bandung, berdasarkan data kuesioner dengan responden 96 mahasiswa bahwa terdapat sekitar 73,4% mahasiswa mengalami kecemasan selama masa studi, bahkan 22,3% mahasiswa tersebut pernah berpikir untuk mengakhiri hidupnya. Melalui fenomena diatas, dirancanglah kampanye sosial anxiety disorder untuk meningkatkan kepedulian sesama melalui awareness mahasiswa, Dengan dirancangnya kampanye ini mampu membuka ruang untuk mulai memberanikan diri terhadap pengobatan anxiety disorder sekaligus sebagai jembatan bagi penderita anxiety disorder dengan psikolog dan memperkenalkan Riliv sebagai aplikasi layanan konseling online yang dapat membantu penderita.
Kata Kunci : Anxiety Disorder, Cemas, Kampanye Sosial, Riliv.