Wisata alam merupakan wisata yang memiliki pilihan destinasi paling banyak dibandingkan wisata budaya dan buatan pada Kabupaten Rembang. Terjadi penurunan kunjungan pada wisatawan rembang di tahun 2019 hingga 2021 akibat dampak pandemi dan kerusakan akses jalan di tahun 2022. Selain itu, belum adanya indikator sebagai standar untuk menentukan potensi wisata alam pada Kabupaten Rembang untuk membantu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dalam memilih lokasi wisata.
Pada penelitian ini akan dilakukan klasifikasi indikator potensi wisata alam berdasarkann indikator Attraction, Amenities, Accommodation, Activity, Accessibilities, dan Ancillary Service serta lingkungan dan Sumber Daya Manusia yang nantinya akan menjadi prosedur dalam penentuan potensi wisata alam dari hasil klasifikasi menggunakan model taksonomi dan juga melakukan pembobotan setiap indikatornya menggunakan analytical hierarchy process.
Penelitian ini memiliki hasil merancang konsep model taksonomi sebagai klasifikasi agar dapat mengatasi permasalahan pengelolaan dan penggunaan informasi dan pengetahuan yang dapat memberikan gambar informasi dan pengklasifikasian pengetahuan sehingga dapat mempermudah proses sharing dan use. Setelah melakukan model taksonomi akan dilakukan pembuatan prosedur untuk penentuan potensi wisata alam agar dalam penentuan potensi dilakukan dengan baik dan benar sesuai prosedur.
Dengan adanya prosedur yang jelas dan terstruktur dalam menentukan potensi wisata alam, pengambilan keputusan dalam pengembangan wisata alam dapat dilakukan secara lebih terarah dan efektif. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan model yang sudah dirancang untuk bisa masuk kedalam tahap taksonomi selanjutnya pembangunan system knowledge management yang lengkap untuk Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Rembang