Tragedi Kanjuruhan merupakan peristiwa memilukan bagi pecinta sepakbola yang menimbulkan korban jiwa sebanyak 130 orang. Serangkaian peristiwa kerusuhan di Kanjuruhan tidak lepas dari keterlibatan polisi yang saat itu sedang bertugas mengamankan pertandingan. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dengan tujuan untuk memahami bagaimana peristiwa dilihat sebagai produk konstruksi yang dihasilkan oleh media cnnindonesia.com dan detik.com dalam memberitakan peristiwa Kanjuruhan dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi dan tinjauan literature. Metode penelitian ini menggunakan kualitatif dengan menggunakan metode analisis framing model Robert N. Entman yang terfokus pada dua aspek utama yaitu seleksi isu dan penonjolan aspek. Kemudian untuk mengtahui juga bagaimana konstruksi realitas yang dibentuk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cnnindonesia.com membingkai berita dengan menonjolkan berita yang menyalahkan polisi sebagai penyebab utama terjadinya tragedi Kanjuruhan. Sedangkan detik.com membingkai dengan menonjolkan pembelaan polisi terhadap dugaan penyebab terjadinya tragedi Kanjuruhan dan menjadikan suporter sebagai penyebab terjadinya kerusuhan.