Hubungan keluarga sangat bergantung pada komunikasi, pendidikan karakter anak yang kuat harus dibangun di atas landasan komunikasi yang baik. Maka dari itu penelitian ini mencoba mengetahui bagaimana kemampuan komunikasi ibu single parent dalam pembentukan karakter remaja, diantaranya yaitu pertama openness (keterbukaan), empathy (empati), supportiveness (sikap mendukung), positiveness (nilai positif) dan equality (kesetaraan). Penelitian ini juga mengaitkan pola pengasuhan atau model parenting yang cocok untuk ibu single parent dalam pembentukan karakter remaja diantaranya yang pertama pola asuh menang (authoritarian), pola asuh mengalah (permissive) dan pola asuh tidak menang tidak kalah (authoritative). Pada penelitian ini penulis menggunakan menggunakan metodologi kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara dan keabsahan data diperoleh melalui triangulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa untuk mendidik anak berusia remaja yang baik memiliki kemampuan komunikasi sangat diperlukan dan harus diberlakukan bertahap karena setiap poinnya memiliki peran yang berkaitan terhadap pola asuh yang akan diterapkan, sebagai contoh dari empati maka timbul keterbukaan komunikasi antara ibu dan anak. Untuk mengetahui pola pengasuhan yang baik dan ideal perlunya diberlakukan kemampuan komunikasi yang baik karena dari kelima indikator kemampuan komunikasi interpersonal menurut Devito semuanya berpengaruh dan memiliki keterikatan dalam penentuan pola asuh yang digunakan, ketika hasil menunjukan pola asuh yang digunakan baik dan ideal untuk seorang ibu terhadap anaknya, maka pembentukan karakternya pun akan berjalan dengan baik dan sesuai dengan keinginan yang diinginkan oleh orang tua.
Kata Kunci: Ibu single parent, Pola asuh, Pembentukan karakter