Basis internet di Indonesia besar hingga mencapai angka 212,9 juta pengguna internet pada tahun 2023. Peningkatan pengguna internet di Indonesia diiringi dengan peningkatan penggunaaan media sosial oleh konsumen dalam mencari informasi sebagai dasar pengambilan keputusan, sehingga muncul seseorang yang dapat memberi pengaruh yaitu social media influencer (SMI). Tasya Farasya merupakan salah seorang SMI yang berfokus pada topik beauty and fashion. Tasya memiliki pengikut hingga lebih dari 3 juta pengikut di media sosial Tiktok. Tasya sering membuat konten terkait ulasan produk kecantikan hingga banyak pengikut yang mengikuti akun tiktok dan publikasi saran yang diberikan olehnya. Namun, niat pengikut untuk terus mengikuti publikasi akun dan saran Tasya Farasya di media sosial Tiktok mulai menurun diikuti keluhan pengikut terkait karakteristik publikasi akun yang turut menurun.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang positif terkait karakteristik publikasi akun (originality, quality, quantity, humor) Tiktok Tasya Farasya terhadap niat pengikut untuk terus mengikuti publikasi akun dan saran. Sebanyak 385 responden yang merupakan seorang pengikut akun tiktok digunakan. Metode kuantitatif digunakan dengan analisis structural equation modelling (SEM). Software SmartPLS digunakan untuk analisis data.
Hasil penelitian ini yaitu terdapat pengaruh positif variabel originality, quality, dan humor terhadap variabel opinion leadership dan hedonic experience. Berbeda dengan variabel quantity yang berpengaruh positif terhadap variabel opinion leadership, tetapi tidak berpengaruh terhadap variabel hedonic experience. Adapun pengaruh positif variabel opinion leadership dan originality terhadap intention to follow account dan intention to follow advice, sedangkan variabel hedonic experience hanya berpengaruh positif terhadap variabel intention to follow account. kemudian, dalam pengaruh tidak langsung variabel humor memiliki pengaruh kuat terhadap intention to follow account dan intention to follow the advice melalui hedonic experience dan opinion leadership.
Peneliti menyarankan social media influencer untuk melibatkan nilai hiburan untuk mempertahankan pengikut dan terus melihat konten yang dipublikasi. Selain itu, kapasitas pengaruh atau anggapan opinion leader pada social media influencer pun harus diperhatikan oleh perusahaan dalam mendorong efektivitas kampanye pemasaran influencer dengan perusahaan.