Teknologi berkembang begitu pesat hingga sering dijadikan sebagai wadah penghasilan bagi para kalangan pembuat konten, salah satunya melalui media sosial YouTube. Dengan kreativitasnya, konten dikembangkan dan menarik banyak penonton. Namun, sering dijumpai bahwa pembuat konten terlalu fokus untuk mencari keuntungan pribadi dan konten yang dihasilkan berujung mengundang kontroversi. Salah satunya adalah Zavilda TV yang kontennya menunjukkan bentuk-bentuk dari kekerasan simbolik terhadap perempuan. Kekerasan simbolik merupakan kekerasan yang tidak terlihat serta tidak dikenali dan sering terjadi di kehidupan sosial termasuk di media sosial Youtube. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk wacana kekerasan simbolik terhadap perempuan dalam tayangan social experiment Zavilda TV. Untuk mencapai tujuan tersebut, digunakan metode Kualitatif dan Analisis Wacana Kritis Sara Mills sebagai teknik analisis data. Penelitian dilakukan dengan menganalisis level kata, kalimat dan wacana pada subjek video yang sudah dibagi ke dalam 12 unit analisis. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 7 bentuk kekerasan simbolik berbeda yang terjadi melalui dua mekanisme berbeda yaitu Eufemisme dan Sensorisme. Kekerasan simbolik juga ditemukan melalui thumbnail, caption, posisi kamera dan kekerasan simbolik membentuk karakter serta menjadi bukti dominasi perempuan terhadap perempuan lainnya. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya rekayasa konten yang terindikasi melalui pengalaman perempuan yang hadir di Zavilda TV.