Dewasa kini transportasi umum merupakan sarana penting yang banyak diminati oleh masyarakat contohnya kereta api. Stasiun Selatan kota Bandung merupakan salah satu stasiun yang menyediakan transportasi umum yaitu kereta api. Stasiun yang merupakan area publik harus bisa memfasilitasi kebutuhan calon penumpang di dalamnya. Tak hanya itu, sebagai bangunan cagar budaya stasiun Selatan kota Bandung harus dijaga kelestariannya karena merupakan warisan dan sumber ilmu pengetahuan. Fenomena-fenomena permasalahan yang ada pada stasiun Selatan Bandung saat ini tidak dapat dipungkiri keberadaan nya. Melalui observasi ditemukanlah permasalahan meliputi kelengkapan fasilitas bagi calon penumpang prioritas, layout dan sirkulasi, dan konsep ruang bangunan cagar budaya yang kurang terlihat. Dengan menyelesaikan permasalahan tersebut maka secara tidak langsung telah memenuhi 6 aspek sesuai dengan Peraturan Menteri No. 63 tahun 2019 tentang Standar pelayanan Minimum Angkutan Orang. Dengan demikian pendekatan Behaviour menjadi pendekatan yang digunakan dalam perancangan ulang stasiun Selatan Bandung dengan memperhatikan aktivitas dan perilaku pengguna stasiun di dalamnya. Melalui pendekatan ini, desain ruang stasiun diharapkan dapat memfasilitasi kebutuhan pengguna ruang baik staf maupun calon penumpang selama berada di stasiun Selatan Bandung.
Kata kunci: Stasiun Kereta, Perancangan Interior, Kota Bandung, Aktivitas