Dalam mendukung pembangunan infrastruktur jalan di Indonesia, aspal merupakan salah satu material yang sangat penting untuk mendukung proses pembuatan jalan. Aspal berfungsi untuk mengikat batu kerikil kecil (agregat) dan mengisi rongga antara butir-butir batu. Salah satu perusahaan yang memproduksi aspal yaitu PT. Pertamina (Persero) yang berada didaerah Cilacap, Jawa Tengah. Setelah aspal diproduksi, selanjutnya aspal akan di distribusikan kepada salah satu pabrik yang ada di daerah Jawa Timur yaitu Pabrik Bitumen Plant Gresik. Perusahaan memiliki permasalahan di bidang persediaan aspal kemasan drum hal ini menyebabkan kinerja penjualan pabrik Bitumen Plant Gresik pada tahun 2022 memiliki tingkat service level di angka 93,38% dengan lost sales sebesar 39,810 unit. Solusi terbaik untuk meningkatkan service level ialah dengan melakukan perancangan kebijakan persediaan aspal dalam kemasan drum menggunakan metode continuous review (s,S) dan periodic review (R,s,S). Kebijakan persediaan menggunakan metode continuous review (s,S) menghasilkan indikator safety stock sebesar 15,268 unit dengan penghematan biaya persediaan sebesar Rp 8,305,269,459 (57,03%) dan peningkatan service level sebesar 6,09 % dengan nilai sebesar 99,45%. Kemudian pada periodic review (R,s,S) menghasilkan menghasilkan indikator safety stock sebesar 19,690 unit dengan penghematan sebesar Rp 6,615,901,727 (45,43%) dan peningkatan service level 6,40% dengan nilai sebesar 99,77%. Penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan untuk menentukan kebijakan persediaan sehingga dapat meningkatkan service level dan mengetahui indikator safety stock aspal kemasan drum yang optimal untuk mencegah terjadinya lost sales.
Kata Kunci : Service level, Safety Stock, Continuous Review (s,S), Periodic Review (R,s,S)