Sebuah produsen mengolah 600-700 kg kedelai menjadi produk tahu setiap harinya. Pada proses produksi tahu, produsen pernah mengalami permasalahan karena terjadinya kejadian berisiko yaitu saringan air yang dipakai tidak dirawat dengan baik sehingga menyebabkan produk yang tidak menemui ekspektasi perusahaan. Kejadian tersebut merupakan kejadian berisiko yang terjadi karena belum terdapatnya proses manajemen risiko dan proses penilaian risiko. Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk mengetahui apa saja risiko yang belum teridentifikasi, bagaimana potensi dampak yang ditimbulkan oleh risiko tersebut jika dibiarkan, juga bagaimana cara organisasi melakukan penanganan dari risiko-risiko tersebut. Penelitian ini menggunakan metode risk assessment ISO 31000:2018 untuk memenuhi persyaratan klausul 6.1 ISO 9001:2015. Juga dengan menggunakan tool matriks risiko untuk mengevaluasi status risiko yang telah diidentifikasi dan di analisis. Tahapan-tahapan dari metode yang digunakan pada penelitian ini adalah identifikasi risiko, analisis risiko, dan evaluasi risiko. Dari tahapan-tahapan tersebut lalu akan dibuat risk treatment. Hasil rancangan pada penelitian ini berupa Standard Operating Procedure atau SOP Perawatan Mesin dan didukung oleh perekaman perawatan mesin dengan harapan mencegah atau meminimasi dampak risiko yang telah diidentifikasi, di analisis, dan di evaluasi. Dengan rancangan tersebut, diharapkan produsen dapat mengaplikasikan sistem manajemen mutu sesuai dengan ISO 9001:2015 dan sistem manajemen risiko dengan melaksanakan risk assessment yang ada pada ISO 31000:2018 sehingga dapat meminimasi kejadian berpotensi risiko yang dapat berpotensi menimbulkan kerugian bagi organisasi.