Abstrak: Kota Semarang merupakan salah satu kota wisata dengan sejumlah cerita sejarah yang khas di sejumlah tempat. Kota ini memiliki City Hotel dengan daya tarik wisata sejarah yang tinggi karena berdekatan dengan peninggalan Belanda seperti Kota Lama dan Lawang Sewu. Meskipun Kota Semarang diminati dengan prestasi pariwisata yang baik dan banyak hotel berbintang, city hotel bintang 5 perlu melakukan peningkatan fasilitas dan desain interior dengan desain yang baru (new design) untuk menjaga keseimbangan serta mencerminkan heritage Belanda dan budaya Jawa. Hal ini bertujuan untuk menciptakan keselarasan dengan bangunan sejarah di Kota Semarang, menghadirkan hal baru melalui akulturasi kolonial Belanda dan budaya Jawa, serta menyeimbangkan hotel berbintang di kota tersebut. Berdasarkan tujuan dari pemecahan masalah ini, maka proses perancangan menerapkan pendekatan akulturasi kolonial Belanda dan Jawa. Hal ini tentunya dapat memberikan hal baru untuk para pengunjung hotel dengan suasana yang mewah, anggun dan elegan serta dapat menggambarkan ciri khas dari bentuk – bentuk arsitektur bangunan wisata sejarah peninggalan belanda dan bangunan dari cagar budaya yang berada di Kota Semarang, dan selaras dengan tujuan yang telah dipaparkan di atas.?
Kata kunci: Akulturasi, City Hotel, Kota Semarang, Wisata
Abstract: Semarang is one of the tourist cities with distinctive historical narratives in various locations. The city features a City Hotel with a strong historical tourism appeal due to its proximity to Dutch heritage sites such as Kota Lama and Lawang Sewu. Despite Semarang's attractiveness as a tourism destination and its abundance of starred hotels, the need for upgrading facilities and interior design of a 5-star city hotel is apparent, aiming to maintain balance and reflect Dutch heritage and Javanese culture. This aims to establish harmony with historical buildings in Semarang, introduce novelty through Dutch colonial and Javanese cultural fusion, and balance the presence of starred hotels in the city. In line with these problem-solving goals, the design process incorporates the Dutch colonial and Javanese cultural fusion approach. This approach is expected to offer a fresh experience for hotel visitors, characterized by luxury, grace, and elegance, while capturing the essence of historical Dutch architecture and cultural heritage found in Semarang, aligned with the aforementioned objectives.
Keywords: Acculturation, City Hotel, Semarang City, Tourism