Tingginya perhatian publik terhadap isu korupsi dan kinerja lembaga pemerintahan merupakan hal yang penting dalam membangun kepercayaan dan transparansi dalam tata kelola negara. Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis sentimen opini publik terhadap Lembaga Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam konteks kasus korupsi yang melibatkan Rafael Alun. Hal ini memberi peluang untuk menilai kinerja pemerintah dengan melakukan media sosial monitoring melalui Platform Brand24 dalam kurun waktu 07Juli 2023 – 07 Agustus 2023. Teori yang digunakan pada penelitian ini berkaitan dengan social media monitoring, analisis sentimen, dan Brand24. Metode kualitatif digunakan untuk menggali opini-opini yang tersebar di media sosial Twitter terkait kasus korupsi tersebut. Melalui analisis sentimen, penelitian ini mengidentifikasi pola pendapat yang mencakup opini positif, negatif, dan netral terhadap Kemenkeu dan kasus yang melibatkan Rafael Alun. Hasil dari analisis sentimen tersebut menunjukkan 475 sentimen netral didominasi pemberitaan dari media massa di Twitter, di mana media massa itu sendiri berorientasi pada memberikan informasi tanpa kecenderungan yang memihak; 239 sentimen negatif yang menganggap bahwa tindakan atau perkembangan dalam kasus tersebut menciptakan ketidakpuasan dan kekecewaan; dan 22 sentimen positif yang muncul dalam bentuk apresiasi terhadap langkah-langkah yang diambil oleh Rafael Alun. Temuan dari penelitian ini dapat memberikan masukan berharga bagi lembaga pemerintahan untuk memahami persepsi masyarakat, mengambil langkahlangkah perbaikan yang relevan, dan meningkatkan transparansi serta akuntabilitas dalam menjalankan tugas publik. Dengan demikian, skripsi ini berkontribusi pada pemahaman lebih lanjut tentang pentingnya interaksi antara opini publik dan kinerja lembaga pemerintahan dalam menjaga integritas dan kepercayaan masyarakat. Kata
Kunci: Analisis Sentimen, Brand24, Korupsi Rafael Alun, Opini Publik, Social Media Monitoring