Abstrak: Motif non-repetitif merupakan bentuk pola yang disusun tanpa pengulangan dan motif non-repetitif yang bagus memerlukan pengkomposisian yang baik. Dengan adanya gaya pengkomposisian Ruang Waktu Datar atau RWD yang dikenal efektif menyampaikan cerita berabad-abad lamanya, penggunaan RWD pada fashion menjadi salah satu media storytelling. Cerita rakyat Roro Jonggrang memiliki tingkat kepopularitasan yang tinggi di masyarakat memunculkan sebuah potensi bahwa cerita rakyat Roro Jonggrang dapat menjadi sebuah inspirasi motif non-repetitif dengan pengkomposisian RWD di atas media visual yang unik yaitu di atas kain menggunakan digital printing sublimasi yang bertujuan untuk perancangan produk fashion. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu dengan pengumpulan data diantaranya wawancara, studi literatur, observasi secara langsung dan tidak langsung dan menganalisa cara wimba RWD. Terdapat metode sebelum eksplorasi, ekplorasi awal dan lanjutan berupa pengkomposisian kesatuan motif dari wimba berdasarkan cara wimba RWD. Kesatuan tersebut diaplikasikan pada pola desain yang ada dan dipecahkan menjadi beberapa bagian. Pola motif bercerita dicetak di atas kain melalui digital printing menghasilkan produk fashion ready-to-wear deluxe yang memiliki motif bercerita.
Kata kunci: Cerita rakyat Roro Jonggrang, Digital Print, Fashion ready-to-wear Deluxe, Komposisi RWD, Motif non-repetitif.
Abstract: Non-repetitive motifs are patterns that are arranged without repetition and a good non-repetitive motif requires good composition. With the Space Time Plane or STP composition style known to be effective in conveying centuries-old stories, the use of STP in fashion has become a storytelling medium. The story of Roro Jonggrang has a high level of popularity in society, raising a potential that the story of Roro Jonggrang can be an inspiration for non-repetitive motifs by composing STP on unique visual media, namely on cloth using sublimation digital printing for the purpose of designing fashion products. This study is using qualitative method by collecting data including interviews, literature studies, direct and indirect observation and analyzing the Wimba STP method. There is a pre-exploratory method, first and advanced exploration composing the motif unity from wimba based on the wimba STP method. This unity is applied to existing design patterns and broken into several parts. The storytelling motif pattern is printed on the fabric through digital printing to produce ready-to-wear deluxe fashion products that have storytelling motif.
Keywords: Story of Roro Jonggrang, Digital Print, Ready-to-wear Deluxe Fashion, STP composition, Non-repetitive motifs.