Beragam jenis kekayaan tradisi di Indonesia salah satunya adalah tradisi wastranya yaitu Kain Tenun Gedog yang berasal dari Kerek, Tuban. Kepopuleran Kain Tenun Gedog secara umum tidak diketahui banyak orang dibandingkan dengan kain-kain tradisional dari daerah lain yang secara tidak langsung memengaruhi perkembangan Kain Tenun Gedog (Emir dan Wattimena, 2018). Maka dari itu, inovasi sangat dibutuhkan untuk mengembangkan tenun ini agar konsumen terus dapat menggemari dan membeli Kain Tenun Gedog sekaligus membangkitkan minat masyarakat Kerek dalam menenun (Emir dan Wattimena, 2018). Beberapa upaya yang sudah dilakukan diantaranya oleh Nazmi (2019) pada penelitian yang berjudul “Eksplorasi Teknik Sulam Menggunakan Benang Tukel Pada Kain Tenun Gedog” . Sebagai upaya menghasilkan kebaruan dan diferensiasi dari inovasi yang sudah ada, peneliti mengembangkan motif batik Tuban melalui teknik hand embroidery dengan Benang Tukel dengan nilai kebaruan berupa pencelupan Benang Tukel dengan pewarna alam Indigofera. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan metode pengumpulan data yaitu studi literatur, wawancara, observasi, eksplorasi. Maka dari itu hasil akhir penelitian ini yaitu menghasilkan ragam inovasi produk dari Kain Tenun Gedog supaya terus diminati oleh pasar tanpa meninggalkan nilai tradisi yang ada di dalamnya.
Kata kunci: Benang Tukel, Hand embroidery, Indigofera, Kain Tenun Gedog Tuban