Perancangan ini didasarkan oleh adanya disonansi memori terhadap sejarah pendiri Kota Depok. Disonansi memori adalah suatu fenomena dimana terdapat sebuah perbedaan makna suatu objek diantara dua kalangan atau lebih. Perspektif masyarakat Depok terhadap Cornelis Chastelein terkesan buruk karena seorang ia adalah seorang Belanda. Masyarakat menganggap semua Belanda pada masa itu adalah seorang Penjajah. Bahkan tidak sedikit juga orang yang tidak tau siapa itu Cornelis Chastelein. Tujuan dari Perancangan ini adalah untuk mengangkat cerita Cornelis Chastelein, seorang tuan tanah yang membebaskan budak Indonesia dan memberikan mereka kebebasan dan mendirikan Kota Depok, sebagai sarana informasi untuk kalangan muda melalui media game. Penelitian dilangsungkan melalui metode kualitatif. Data dikumpulkan melalui metode Observasi dan Studi Pustaka.