Dalam era bisnis yang terus berkembang, perusahaan dituntut untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Fleksibilitas dan adaptasi menjadi kunci sukses dalam menghadapi persaingan industri yang semakin kompetitif. Oleh karena itu, banyak perusahaan melakukan transformasi digital untuk mendukung perusahaan guna menghadapi tantangan masa depan. Kemampuan perusahaan dalam beradaptasi dengan perubahan zaman berpotensi membawa benefit, terutama dalam menjalankan aktivitas bisnis perusahaan. Salah satu pendekatan yang dapat ditempuh untuk memanfaatkan Teknologi Informasi (TI) secara optimal adalah melalui penerapan Enterprise Architecture (EA).
Enterprise Architecture (EA) adalah kerangka kerja yang terdiri dari sejumlah artefak. Dengan menerapkan EA, perusahaan dapat meraih keuntungan berupa pengambilan keputusan, perencanaan, serta seleksi dan pengembangan prosedur operasi standar. Kerangka kerja Enterprise Architecture yang dikenal dengan The Open Group Architecture Framework (TOGAF) ADM, menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan dalam pengembangan EA. TOGAF mengintegrasikan prinsip-prinsip arsitektur yang memastikan proses pengembangan artefak selaras dengan misi perusahaan.
Penelitian ini dilakukan pada Divisi Operasi di Subunit SCD dari PT XYZ, di mana terdapat salah satu Key Performance Indicator (KPI) yang belum tercapai, yaitu Time to Repair Maintenance Jaringan. Melalui pendekatan EA, studi ini bertujuan untuk menganalisis dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakberhasilan mencapai KPI tersebut, serta memberikan solusi yang sesuai dengan permasalahan yang sedang dihadapi.
Dengan mengintegrasikan EA, perusahaan dapat merencanakan transformasi dan perubahan secara lebih terstruktur dan perusahaan dapat mengoptimalkan kinerja, efisiensi, dan sumber daya.