Perkembangan media sosial, terutama Twitter, sebagai sarana komunikasi dan penyaluran pendapat semakin pesat. Gerakan childfree, yakni keputusan individu untuk tidak memiliki anak, telah menjadi topik yang ramai dibicarakan di media sosial. Hal ini mencerminkan perubahan pandangan masyarakat terhadap kehidupan keluarga dan memiliki dampak signifikan pada dinamika sosial dan kebijakan publik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sentimen pengguna Twitter terhadap gerakan childfree menggunakan algoritma Naïve Bayes. Penelitian ini akan mengidentifikasi dan memahami pandangan masyarakat mengenai childfree berdasarkan cuitan-cuitan di Twitter. Penelitian ini menggunakan metode analisis sentimen dengan memanfaatkan media sosial Twitter. Data diambil melalui proses crawling pada periode 19 Desember 2022 hingga 16 Januari 2023. Data yang diperoleh diolah menggunakan teknik Term Frequency-Inverse Document Frequency (TF-IDF) untuk menghasilkan 974 data yang siap untuk dianalisis. Algoritma Naïve Bayes digunakan untuk klasifikasi sentimen, dengan variasi data training dan data testing pada simulasi 60:40, 70:30, 80:20, dan 90:10. Mayoritas sentimen yang muncul adalah positif (mendukung childfree) dengan persentase tertinggi pada simulasi 4 (90:10) mencapai 90,72%. Sentimen positif ini mencerminkan dukungan terhadap kebebasan individu, pertimbangan finansial, kesejahteraan mental, serta pengakuan terhadap peran keluarga dalam keputusan childfree. Hasil penelitian ini dapat memberikan pemahaman lebih lanjut tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan childfree, serta dampaknya dalam berbagai konteks, termasuk hubungan individu, kebijakan publik, dan dinamika sosial.