Keripik sanjai adalah camilan berupa keripik singkong goreng yang awalnya diproduksi di desa Sanjai di tahun 1970-an, Bukittinggi dan kemudian menjadi populer dan menyebar ke daerah lainnya di Sumatra Barat dan menjadikan keripik sanjai sebagai makanan khas. Keripik sanjai juga ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda sebagai upaya pelestarian budaya. Sayangnya, perkembangan industri keripik sanjai tidak sejalan dengan perkembangan kemasannya, di mana kemasan keripik sanjai masih bertahan dengan kemasan plastik dan label sederhana, sehingga tidak ada daya pembeda serta daya tarik yang ditunjukkan oleh kemasan. Terlebih lagi, banyak UMKM yang kurang dapat bersaing dengan produk sejenis yang lebih populer karena kurangnya pemanfaatan media promosi. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam proses penyusunan tugas akhir ini adalah metode kualitatif melalui observasi, wawancara, kuesioner dan studi pustaka, sedangkan metode analisis yang digunakan berupa analisis SWOT (strength, weakness, opportunity, threat) dan perbandingan proyek sejenis. Berdasarkan hasil pengumpulan data tersebut, didapatkan hasil berupa dibutuhkannya perancangan kemasan beserta media promosinya untuk keripik sanjai khas Sumatra Barat. Perancangan kemasan serta identitas pada produk keripik sanjai diharapkan dapat menjadi sarana promosi bagi UMKM agar dapat lebih dikenal dan mengangkat produk kuliner khas Sumatra Barat.
Kata kunci: Kemasan, keripik sanjai, Sumatra Barat