Flavour Fiction merupakan band post-rock yang terlahir pada tahun 2019 dengan 4 personil tetap. Semenjak tahun 2022, band ini merencanakan merilis sebuah EP (Extended Play) dimana salah satu lagunya berjudul ‘Dice’. Lagu ‘Dice’ sendiri menjelaskan bahwa lagu tersebut merupakan interpretasi dari benda pada judul lagu itu sendiri, yaitu dadu. Dadu memiliki sifat yang berputar tak menentu, dimana sifat tersebut bisa disamakan dengan kehidupan, sebagaimana dadu sebagai takdir sang pelempar, begitu juga sebagai arah yang menentukan kehidupan seseorang yang menjalaninya. Namun band Flavour Fiction belum memiliki media untuk mempromosikan EP dan lagu ‘Dice’, maka dari itu penulis dengan rekan kelompok mengangkat permasalahan ini menjadi sebuah animasi untuk dijadikan music video sebagai media promosi band Flavour Fiction. Penulis merancang storyboard dalam animasi ini dengan gaya visual psychedelic dimana gaya tersebut terdapat kompisisi yang tidak teratur, garis/bentuk yang meliuk-liuk, dan juga objek-objek yang didistorsi dan dengan mengimplementasikan lirik dan alur dari lagu ‘Dice’ menjadi sebuah visual. Metode perancangan yang digunakan berupa kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, mewawancarai ke-4 personil tetap band Flavour Fiction sendiri dan observasi secara tidak langsung kepada karya sejenis yang berbentuk animasi music video dan berhubungan dengan landasan teori penulis. Dimana pada akhirnya menghasilkan storyboard yang menjadi pilar dalam perancangan animasi music video lagu ‘Dice’.
Kata kunci: Animasi, Media Promosi, Music Video , Storyboard, Psychedelic