Perancangan ini berdasarkan kondisi dimana sebagian besar packaging skincare yang beredar di pasar Indonesia merupakan packaging sekali pakai dan meningkatnya fenomena ketertarikan pria terhadap skincare atau men's grooming. Perancangan ini berfokus pada design packaging yang dapat diisi ulang atau refill yang dikhususkan untuk pria dan menggunakan brand Kahf sebagai referensi utama untuk perancangan ini, khususnya produk face wash, sunscreen-moisturizer, dan serum. Dalam pengumpulan data yang dibutuhkan untuk perancangan menggunakan kuesioner yang disebar kepada user untuk menetukan preferensi, kemudian kajian pustaka jurnal, buku, dan artikel, dan wawancara kepada perusahaan PT. Paragon Technology and Innovation dengan Product Manager (PM) mereka. Perancangan ini menggunakan metode SCAMPER dimana packaging yang dirancang mengadaptasi fitur-fitur yang biasa terdapat pada produk lain sebagai bagian dari packaging itu sendiri. Hasil yang didapatkan adalah bahwa dengan menggunakan sistem refill pada packaging skincare dapat mengurangi jumlah sampah plastik yang dihasilkan sebanyak sekitar 68%. Pengimplementasian sistem ini dapat membantu mengurangi sampah yang dihasilkan dibanding dengan menggunakan packaging skincare sekali pakai.