Di tengah berkembangnya teknologi dan globalisasi, pengikisan nilai sosial-budaya dalam kelompok masyarakat tidak terhindarkan. Salah satu bukti lunturnya kultur sosial yang disebabkan oleh pertumbuhan teknologi adalah pasar tradisional atau juga dikenal dengan pasar rakyat. Pasar tradisional yang dikenal dengan suasana khas paguyuban serta sistem transaksi tawar menawar, kini tidak lagi diminati oleh generasi muda. Hal ini dikarenakan hadirnya alternatif tempat perbelanjaan lain yang lebih praktis dan gesit. Meski begitu, dengan hadirnya kemudahan tersebut muncul pula resiko masyarakat yang tumbuh menjadi komunitas yang individualis dan apatis. Terlepas dari berbagai pro dan kontra yang meliputi budaya tersebut, pasar tradisional merupakan bagian dari sejarah panjang terbentuknya komunitas lokal, yang mengawali perjalanan panjang bangsa Indonesia hingga seperti saat ini. Oleh karena itu, pendekatan kualitatif melalui observasi, studi pustaka, wawancara, serta kuesioner dilakukan demi memahami lebih lanjut mengenai isu yang ada. Hasilnya, perancangan media edukasi interaktif dapat tercapai melalui permainan papan sebagai upaya pelestarian dan pengenalan nilai budaya pasar tradisional untuk generasi muda. Diharapkan dengan adanya perancangan ini dapat membangkitkan lagi nilai sosial-budaya pasar tradisional dalam komunitas yang heterogen.
Kata kunci: pasar tradisional, sosial-budaya, permainan papan