Anak tunanetra membutuhkan perlakuan dan bimbingan yang berbeda dari anak normal dalam proses belajar. Salah satu pendekatan dan prinsip belajar anak tunanetra adalah memberikan pengalaman secara konkrit yang dapat dilakukan dengan bantuan media belajar. Beberapa media pembelajaran khususnya jenis alat berhitung yang secara khusus dibuat untuk anak tunanetra usia dini, masih belum banyak ditemukan. Beberapa alat berhitung tunanetra yang sudah beredar seperti abakus dan sempoa memiliki tujuan yang lebih fokus terhadap kemampuan matematika pada anak dalam usia yang lebih dewasa. Perancangan ini dilakukan untuk memudahkan anak tunanetra dalam mengenal angka dengan bantuan alat edukatif yang disesuaikan dengan kondisi fisik dan kemampuan anak tunanetra. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dimana penulis menggambarkan suatu kejadian secara deskriptif berbentuk kalimat dengan mengacu pada metode alamiah. Metode perancangan menggunakan User Centered Design yang berangkat dari permasalahan yang dialami user. Hasil penelitian yaitu media belajar berhitung dapat dirancang menyesuaikan keadaan anak tunanetra usia dini dengan lebih memanfaatkan indera peraba pada anak.
Kata kunci : Media Belajar, Berhitung, Tunanetra Usia Dini