Thalasemia adalah kelainan genetik pada sel darah merah yang mempengaruhi produksi hemoglobin, protein pembawa oksigen dalam sel darah merah. Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah kasus thalasemia terbesar di Indonesia, yaitu sebesar 42% dari total penderita Thalasemia di Indonesia, dengan kasus 500-600 setiap tahunnya. Sedangkan kasus yang tercatat di Kabupaten Bandung 257 orang pada tahun 2020 dan 338 orang pada tahun 2021. Kebutuhan darah untuk penderita thalasemia belum mencukupi setiap bulannya, hal ini disebabkan oleh kurangnya pendonor darah. Minimnya informasi tentang thalasemia menjadi salah satu penyebab kurangnya pendonor yang berminat melakukan pendonoran darah. Film dokumenter yang lebih mudah untuk menyampaikan informasi pada masyarakat terutama remaja akhir dijadikan sebagai media utama dalam penelitian ini mengingat film ini nantinya akan digunakan sebagai media untuk memperlihatkan bagaimana cara meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengobatan Thalasemia yaitu dengan melakukan transfusi darah. Penyampaian pesan dalam film ini menggunakan pendekatan naratif, dan penggayaan expository, dengan narasi dan wawancara yang disampaikan narator dan narasumber, dan terbagi menjadi tiga babak yaitu, pada babak pertama di jelaskan tentang lokasi yang terdapat banyak penyintas Thalasemia dan narator menjelaskan tentang Thalasemia. Pada babak kedua, narasumber menjelaskan tentang penanganan Thalasemia dan tentang donor darah. Pada babak ketiga, terdapat kesimpulan tentang pentingnya donor darah untuk membantu penyintas Thalasemia.