Kain Ulos Tumtuman merupakan salah satu jenis kain tenun khas suku Batak Toba. Pada mulanya awal dari kegunaan ulos Tumtuman ini hanya dikenakan sebagai tali-tali “sortali” oleh kaum pria pada sebuah prosesi upacara adat suku Batak. Tumtuman dalam bahasa batak ialah ditumtumhon, atau dalam Bahasa Indonesia berarti digenggam erat. Hal ini berkesinambungan dengan fungsi awal dari kegunaan ulos Tumtuman ialah sebagai sortali. Seiring berkembangnya zaman, ulos tumtuman beralih fungsi menjadi pelengkap busana pengantin suku Batak, yaitu dengan penggunaanya sebagai sarung atau songket dan juga selendang yang dikenakan oleh mempelai wanita. Adapun perkembangannya, semakin banyak kalangan designer Indonesia yang mulai tertarik menjadikan Kain Ulos Tumtuman ini sebagai koleksi dari rancangan busana mereka. Ini semua terjadi dikarenakan memiliki visual dan karakteristik motif tenun yang tegas seperti bentuk asli pada motif geometrisnya yang terlihat kaku, dan juga timbul. Dengan demikian pemanfaatan kain sebagai material busana sudah banyak digunakan, namun tidak banyak yang memanfaatkan visualisasi motif tumtuman dengan teknik tekstil yang lainnya sebagai elemen dekoratif. Tujuan dari adanya penelitian ini ialah mengaplikasikan pengembangan visual terhadap motif Ulos Tumtuman dengan teknik bordir pada produk busana fashion. Adapun metode penelitian yang digunakan penulis ialah metode kualitatif. Teknik pencarian data yang digunakan yaitu: Observasi, Wawancara, Studi Literatur, Eksplorasi dan Hasil akhir berupa bentuk busana
Kata Kunci: Motif Ulos Tumtuman, Busana, Teknik Bordir