Salah satu penopang perekonomian Indonesia, khususnya Kota Bandung, adalah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Baik kebijakan pemerintah maupun tindakan masing-masing pemilik perusahaan mempunyai peran dalam seberapa baik fungsi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Ketinggian dan kompleksitas pertumbuhan industri sedang meningkat. Sektor kuliner dalam bisnis makanan dan minuman merupakan salah satu sektor dengan pertumbuhan tercepat; ia memiliki potensi besar untuk pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut dan dapat berkembang dalam iklim ekonomi apa pun. Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menyadari bahwa e-commerce menyediakan platform unik untuk melakukan transaksi tanpa memerlukan kehadiran fisik, memperluas jangkauan geografis, beradaptasi dengan tantangan persaingan, dan mengurangi biaya operasional. Pelanggan mungkin melakukan pembelian dari kenyamanan rumah atau tempat kerja mereka sendiri, sehingga menunda perubahan fokus yang penting bagi perusahaan. Informasi mengenai produk secara detail disiarkan dan dapat dipantau melalui layar komputer. Untuk mengumpulkan informasi untuk penelitian deskriptif ini, sebanyak 390 peserta mengisi kuesioner. UKM kuliner yang berbasis di Bandung dijadikan sebagai sampel penelitian. Metode SEM PLS untuk pengolahan data. Hal ini menunjukkan bahwa pola pikir kewirausahaan, manajemen pengetahuan, keterampilan dinamis, dan adopsi e-commerce semuanya memiliki hubungan yang menguntungkan dan signifikan secara statistik satu sama lain.
Kata Kunci : Orientasi Kewirausahaan, Manajemen Pengetahuan, Kapabilitas Dinamis, Adopsi E-commerce.