Volatilitas harga saham sangat dinamis, bahkan lebih tinggi dari return IHSG, sehingga diperlukan valuasi nilai wajar saham. Penelitian ini mengambil objek perusahaan pada sub-industri Ikan, Daging, dan Unggas untuk menganalisis nilai wajar saham berdasarkan data historis dari laporan keuangan tahunan periode 2017 hingga 2021, diproyeksikan dengan skenario pesimis, moderat, dan optimis untuk proyeksi 2022.
Analisis dilakukan dengan menggunakan metode Discounted Cash Flow (DCF) dengan pendekatan Free Cash Flow to the Firm (FCFF), Relative Valuation (RV) menggunakan pendekatan Price to Earning Ratio (PER), dan Price to Book Value (PBV), kemudian diperkuat dengan Simulasi Monte Carlo untuk mengetahui probabilitas tercapainya harga saham.
Hasil metode DCF menunjukkan bahwa saham CPIN, JPFA, dan SIPD dinilai overvalued dan MAIN undervalued di semua skenario, sedangkan DSFI dinilai overvalued diskenario pesimis. Metode Relative Valuation-PER menunjukkan bahwa CPIN, DSFI, dan JPFA berada dibawah rerata industri, sedangkan MAIN dan SIPD sebaliknya. Sementara dengan pendekatan PBV, CPIN dinilai terlalu mahal, DSFI dan JPFA berada dibawah rerata industri disemua skenario, sementara MAIN dan SIPD dibawah rerata industri dalam skenario pesimis.
Dalam simulasi Monte Carlo, nilai intrinsik saham dalam skenario pesimis menunjukkan probabilitas tertinggi untuk dicapai, yaitu CPIN 75%, DSFI 73%, JPFA 96%, MAIN 70%, dan SIPD 92%. Rekomendasi investasi adalah buy untuk MAIN dan sell atau hold untuk CPIN, DSFI, JPFA, dan SIPD