Berdasarkan data BPS, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 8,42 juta orang pada Agustus 2022. Angka pengangguran di Indonesia tidak hanya datang dari lulusan pendidikan formal, namun juga lulusan pendidikan non formal seperti pesantren. Untuk mengurangi jumlah lulusan pesantren yang menganggur, salah satu solusi adalah meningkatkan pendidikan kewirausahaan di pesantren. Untuk melaksanakan solusi ini diperlukan tenaga pengajar kewirausahaan di pesantren, yang saat ini jumlahnya masih belum mencukupi. Hal inilah yang menjadi dasar dikembangkannya Santripreneur.edu, suatu aplikasi sharing expertise yang bertujuan untuk menghubungkan antara masyarakat yang memiliki keahlian wirausaha dengan pesantren. Untuk mengembangkan aplikasi ini maka perlu dikembangkan model bisnisnya. Penelitian ini bertujuan untuk merancang model bisnis aplikasi Santripreneur.edu dengan menggunakan metode Lean Canvas. Dalam melakukan perancangan model bisnis, data yang dikumpulkan berasal dari studi literatur. Dari hasil analisis data yang telah terkumpul dapat dirancang lean canvas untuk tahap awal. Selanjutnya dilakukan verifikasi logis dan identifikasi risiko. Setelah itu, dilanjutkan dengan perancangan mock-up yang akan digunakan dalam proses validasi problem dan validasi solution yang dilakukan dengan wawancara. Unique Value Proposition (UVP) dari model bisnis aplikasi ini untuk pesantren adalah membantu dan memudahkan pesantren untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan kewirausahaan dari para ahli dengan bebas biaya, sedangkan di sisi masyarakat, unique value proposition-nya adalah cara tercepat untuk menemukan pesantren yang membutuhkan pendidik kewirausahaan, dengan fitur pencarian berdasarkan lokasi, jenis expertise, dan format pembelajaran. Solusi yang ditawarkan adalah pembangunan aplikasi yang memiliki fitur EduProgram, EduStatus, EduReport, EduSearch, dan EduConsul.
Kata kunci — Kewirausahaan, Lean Canvas, Pesantren, Santripreneur.edu, Sharing expertise