Kemajuan Teknologi Informasi (TI) yang pesat berperan penting dalam penerapan inovasi di sebuah perusahaan. Penelitian sebelumnya telah berhasil mengidentifikasi bahwa TKTI berperan penting dalam proses TD. Namun, masih diperlukan analisis yang lebih mendalam tentang bagaimana pengelolaan risiko TI berperan dalam menunjang perubahan tersebut, khususnya melalui studi kasus yang berfokus pada perusahaan asuransi InsurCo. Penelitian ini menggunakan metode Design Science Research (DSR) berdasarkan data wawancara dan kerangka kerja COBIT 2019 IT Risk Management untuk merancang pengelolaan risiko TI dalam InsurCo. Penilaian kapabilitas, analisis kesenjangan, perbaikan potensial, perancangan perbaikan, penyusunan roadmap, dan estimasi dampak implementasi perbaikan telah dilaksanakan pada tujuh komponen TKMTI. InsurCo merupakan perusahaan BUMN yang terikat dengan peraturan pemerintah di Indonesia PER-2/MBU/03/2023 tentang Pedoman Tata Kelola dan Kegiatan Korporasi Signifikan BUMN. Disamping itu, terdapat juga Master Plan Sektor Jasa Keuangan 2021-2025 tentang akselerasi TD. Tujuan TKMTI prioritas pengelolaan risiko TI yang dibutuhkan oleh InsurCo didapatkan berdasarkan tiga penentuan prioritas faktor desain, area fokus, dan mekanisme TKTI terhadap TD yang menghasilkan prioritas tujuan TKMTI yaitu APO12 Managed Risk, EDM03 Ensure Risk Optimization, dan DSS04 Managed Continuity. Hasil penilaian kondisi awal pada ketiga tujuan TKMTI yaitu 2.7, setelah dilakukan rekomendasi perbaikan terdapat estimasi peningkatan sebesar 0.2 atau 3.57% pada ketiga tujuan TKMTI untuk mencapai target 2.9. Hasil penelitian ini berupa rancangan rekomendasi tujuh komponen sistem tata kelola yang dapat meningkatkan indeks kapabilitas risiko di perusahaan InsurCo. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam meningkatkan dasar pengetahuan tentang konsep penentuan prioritas pengelolaan risiko TI untuk mendukung transformasi digital dalam organisasi, dan secara khusus memberikan implikasi praktis bagi InsurCo untuk menunjang keberhasilan program strategis, serta bermanfaat bagi industri asuransi secara umum.