Inovasi teknologi informasi telah menjadi sentral di berbagai aspek kehidupan, salah satunya pada bidang keuangan atau biasa dikenal dengan Financial Technology (fintech). Diantara banyaknya jenis layanan fintech di Indonesia, dompet digital adalah salah satu layanan fintech yang paling populer. Pada tahun 2020, OVO merupakan salah satu dompet digital yang paling sering digunakan, namun pada tahun 2022 OVO mengalami penurunan rating pada Google Play Store, hal ini disebabkan oleh banyaknya error pada beberapa layanan yang membuat pengguna memberikan keluhan seperti limit transaksi, batasan fitur dan kinerja yang lambat. Hal ini ditengarai disebabkan oleh technostress. Orang yang mengalami technostress memiliki sikap dan perasaan negatif terhadap teknologi. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan Aspect-Based Sentiment Analysis untuk mendapatkan ekstraksi sentimen dan aspek dari aplikasi tersebut. Untuk menentukan aspek secara manual peneliti menggunakan pemodelan topik LDA yang menghasilkan 4 topik yaitu fitur, akses, pelayanan dan keamanan. Data yang digunakan adalah hasil web scraping ulasan pengguna OVO di Google Play Store. Klasifikasi sentimen pada penelitian ini menggunakan Decision Tree C4.5 dengan rasio optimal pembagian data sebesar 75:25, akurasi tinggi berhasil dicapai pada setiap aspek. Aspek fitur mendapatkan akurasi 97,02%, aspek Akses 94,24%, aspek Pelayanan 91,85% dan aspek Keamanan sebesar 95,63%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kinerja model Decision Tree C4.5 pada setiap aspek sangat baik dalam menilai sentimen. Selain itu, dengan mengetahui sentimen dari beberapa aspek yang telah didapat, diharapkan perusahaan fintech terutama OVO dapat mengetahui aspek apa saja yang menyebabkan technostress pada pengguna sehingga OVO dapat mengatasi hal tersebut agar dapat meningkatkan pengalaman dan jumlah pengguna.