Teknologi peramban dan kebutuhan akan privasi menyebabkan peramban pribadi atau mode penyamaran digunakan secara luas. Mode ini dapat membantu pengguna menjaga privasi mereka dengan tidak menyimpan riwayat penjelajahan dan data lainnya. Namun, peramban pribadi juga sering digunakan sebagai metode anti-forensik untuk menghapus bukti digital dari aktivitas online. Oleh karena itu, penting untuk menganalisis efek penggunaan browser pribadi yang dapat mempersulit investigasi forensik digital. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana sisa data dapat dikumpulkan ketika peramban pribadi digunakan sebagai metode pengaburan jejak. Peramban web Firefox dan Chrome diterapkan sebagai studi kasus dengan aktivitas simulasi skenario perjudian online yang dibuat. Analisis memori digunakan sebagai teknik akuisisi forensik, sementara ekstraksi riwayat peramban dilakukan untuk menunjukkan keterbatasan pengumpulan data di lingkungan peramban pribadi. Hasil analisis memori menunjukkan bahwa artefak kunci seperti Nama Pengguna, Email, Kata Kunci, URL, dan Game yang dimainkan berhasil ditemukan, kecuali lokasi. Karena alamat IP yang berubah-ubah dan penggunaan proxy, untuk menangani hal ini dibutuhkan lebih banyak pengetahuan, pengalaman, dan dukungan dari berbagai pihak untuk mendapatkan informasi yang komprehensif. Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang pentingnya memahami dampak penggunaan browser pribadi sebagai metode anti-forensik dalam forensik digital.
Kata Kunci: Forensics Browser, Private browser, anti forensik, privasi.