ABSTRAK PERANCANGAN INTERIOR SEKOLAH ISLAM TERPADU AL-FITYAN BAROMBONG, SULAWESI SELATAN Sindy Rahmawati Eka Pratiwi Desain Interior, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom Jl. Telekomunikasi No.1, Terusan Buah Batu, Sukapura, Bandung, Jawa Barat 40257 Sekolah Islam Terpadu Al-Fityan ialah sekolah yang berlandaskan Islam yang berdiri dibawah naungan Yayasan Pendidikan Al-Fityan yang berada di Jakarta. Al-Fityan sendiri mengusung konsep sekolah modern menggunakan pendidikan Islam. Sekolah Islam Terpadu Al-Fityan sudah mempunyai 6 cabang yang beredar dibeberapa daerah di Indonesia yaitu Tangerang, Aceh, Medan, Kuburaya, Bogor, serta Makassar. Pada tahun 2021 telah dilaksanakan pembangunan cabang baru yaitu Sekolah Islam Terpadu Al-Fityan Barombong yang terletak di Jl. Poros Barombong Makassar dan terdiri dari jenjang pendidikan SMPIT dan SMAIT juga dilengkapi dengan fasilitas asrama. Saat ini tahap pembangunan masih berjalan dan belum rampung, sehingga belum terdapat fasilitas penunjang aktivitas pengguna. SMAIT AL-Fityan sendiri menggunakan kulikulum 2013 yang dipadukan dengan kurikulum khas AlFityan dengan dua metode pembelajaran yaitu konservatif dan peminatan. Perancangan SMAIT Al-Fityan School Barombong di Makassar bertujuan untuk menyesuaikan kegiatan utama pada sekolah yaitu belajar dan mengajar dengan kurikulum yang ada. Maka diperlukan adanya perancangan yang memuat standar yang dibutuhkan pada bidang pembelajaran. Lalu menggunakan pendekatan desain yang berfokus pada siswa dan siswi yang masuk pada kategori remaja pertengahan atau Generasi Z. Maka pendekatan yang dipilih adalah pendekatan karakteristik Generasi Z dimana nantinya siswa ini akan merespon dalam ruang dan ruang akan menjadikan tempat yang sesuai untuk dilakukannya kegiatan belajar, memahami, dan berinteraksi dengan sesama. Pada Perancangan Interior SMA Islam Terpadu Al-Fityan School Barombong ini, tema yang di angkat adalah “attractive”. Atraktif sendiri mempunyai arti yaitu bersifat menyenangkan dan mempuyai daya tarik atau mampu membangkitkan minat seseorang. Dengan menerapkan warna sebagai “main interest” dan juga space experience. Direalisasikan untuk menghadirkan lingkungan belajar yang kondusif, dengan menjadikan ruang belajar lebih fleksibel. Juga mewujudkan Informal Learning Space untuk mendukung metode pembelajaran peminatan yang bertujuan agar siswa lebih memiliki kebebasan untuk memutuskan bagaimana mereka ingin belajar dan berinteraksi secara langsung. Kata kunci: Sekolah Islam, Generasi Z, Informal Learning Space